cara penjajian kopi luwak




Tampilkan postingan dengan label jual kopi luwak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jual kopi luwak. Tampilkan semua postingan

jual kopi luwak

jual kopi sangat cocok di kota-kota besar seperti jakarta, bandung, bogor, tangerang banten, dan bekasi, atau surabaya, solo, malang dan yogyakarta, apalagi daerah wisata seperti bali, tentu saja sangat besar peluangnya untuk mendapatkan keuntungan berlipat ganda. Sebelum jual kopi luwak perlu di pelajari cara penyajian kopi luwak supaya rasanya pas sesuai dengan kebanyakan penikmat kopi, Cara penyajian nya tidaklah sulit, Untuk secangkir kopi luwak cukup hanya setengah sendok makan saja atau lebih kuran 7gram, lalu di seduh dengan air panas lebih kurang 200-250cc, bisa di tambahkan satu setengah sendok makan gula pasir, selain itu bisa juga di seduh pakai durian matang, caranya, buah durian di buang bijinya lalu di masukan kedalam gelas, supaya rasanya enak durian harus di kocok pakai sendok hingga hancur, atau bila perlu di blender terlebih dahulu, Selain durian bisa juga diseduh dengan alpukat, carnya sama seperti menyeduh kopi durian, Dalam 1 kg kopi luwak bubuk cukup untuk 100 hingga 120 gelas jika pemakaian sesui dengan yang di anjurkan, dengan demikian sudah dapat di perhitungkan berapa harga secangkir kopi luwak, jika di jual seharga Rp.10.000,- artnya 1 terjual Rp.1jt hingga 1,2 jt, di kurang harga pembelian dan gula sebanyak 3kg, maka dalam 1 kg keuntungan nya sebesar Rp.500,000,- hingga Rp.700.000,- Jika di jual dengan harga lebih tinggi lagi tentu saja keuntunganya lebih besar, Selain kedai kopi juga cocok di jual di toko-toko, apalagi di daerah pariwisata, banyak orang mencari sesuatu yang unik dan langkah untuk oleh-oleh, terutama orang asing, biasanya menjelang hari-hari besar, atau musim liburan kopi luwak banyak di cari orang, Rasa kopi luwak bukan hanya dari keaslian nya, cara pengolahan nya pun sangat mempengaruhi aroma dan rasanya, maka pengolahan teliti, Biasanya kalau di sangrai/digoreng secara tradisional menggunakan wajan terbuat dari besi, biji kopi sangrai sangat harum, tetapi biji kopi tersebut masih sangat keras, berbeda dengan perendangan tertutup, menggunakan perendangan tertutup warnanya tidak hitam, aromanya harum serta biji kopi nya mudah pecah, sehingga sewaktu di giling menggunakan coffee grinder, mesin tidak terlalu berat, namun, meskipun demikian supaya hasilnya bagus, pengilingan harus di ulang sampai halus betul, agar tidak terapung saat di seduh, Memang sebagian orang suka dengan gilingan kasar, tapi pada umum nya kebanyakan suka dengan yang halus, Kami sangat mengutamakan keaslian dan kebersihan, sebelum di sangrai biji kopi luwak di bersihkan terlebih dahulu, jika ada yang kurang bagus di buang, lalu di cuci berulang-ulang, sampai kulit arinya terlepas, setelah itu di bilas dengan air bersih berkali-kali hingga arinya bening, jika sudah terlihat bersih di masukan ke dalam saringan supaya airnya keluar, langkah selanjutnya di sangrai menggunakan mesin sangrai kopi yang di rancang tertutup, proses pemangganagan ini berlangsung selama 1 hingga 2jam, tergantung banyak nya, jika hanya 1 kg biasanya 1 jam sudah matang, sedangkan 2 hingga 3 kg biasanya memerlukan waktu 2jam, Ciri-ciri sudah matang biasanya keluar asap putih dari celah-celah penutupnya, dan tercium aroma harum, jika sudah matang segera di angkat, setelah itu di dinginkan sebentar sebelum di giling, setelah di giling kopi luwak sudah menjadi kopi siap seduh, langkah selanjutnya di kemas, dalam 1kg di bagi menjadi empat bungkus, Kopi dapat bertahan lama mesipun tanpa pengawet, asalkan di simpan dalam keadaan tertutup, Mencari langganan haruslah berhati-hati, sebagian orang nerprndapat, jika di cuci terlebih dahulu maka khasiat kopi luwak akan hilang, sehingga meraka menggoreng kopi luwak tanpa di cuci bahkan tanpa di buang kulit tanduk nya, memang meskipun di sangrai/di goreng langsung, setelah panas kulit tanduk itu terlepas dengan sendirinya, ada juga mereka pendapat supaya warnana bagus mereka menggoreng kopi menggunakan pasir, cara ini sebenarnya mereka meniru cara menggureng kacang tanah, biasanya supaya panasnya normal di campur dengan pasir, setelah kacang masak di saring untuk membuang pasirnya, kalau untuk kacang mungkin masih bisa di maklumi, karena kacang masih ada kulitnya, tapi kalau menggoreng kopi menggunakan pasir, tentu saja itu tidak cocok, apalagi kopi memerlukan suhu panas lebih di bandingkan dengan menggoreng kacang, Mereka menggunakan cara itu tentu saja karena paham mereka yang salah, sebenarnya orang minum kopi luwak bukan karena ada khasiat kopi luwak, mereka memilih kopi luwak karena berasal dari biji kopi bermutu, jika di sangrai tanpa di buang kulit tanduk nya maka bagaimana mereka bisa tau kalau di balik kulit tanduk itu terkadang ada yang hitam, dimana kopi tersebut sangat mempengaruhi rasa dan aroma nya, juga sangat berpengaruh dengan ketahanan daya simpan, Mesin sangrai kopi memang harganya tidak murah, tapi sebenarnya kalau mau bikin sendiri tidak terlalu mahal, untuk membuat mesin sangrai muatan maximal 3,5 kg di perkirakan biayanya lebih kurang 2jt, Bahan-bahanya tidak begitu sulit di cari, bisa menggunakan pipa baja 10inc, panjangnya 40cm, lalu di bawa ke bengkel las, di bagian dalam di bagi tiga bagian, supaya saat berputar isinya berpindah tempat, untuk penutupnya di bagian samping saja, supaya lebih jelas silahkan di lihat di galeri gambar, mesin sangrai ini bisa menggunakan dinamo, sebaiknya menggunakan dinamo dc, supaya ketika mati lampu alat ini masih bisa di gunakan dengan mengalihkan sumber tegangan ke battry.

 

kopi luwak © 2012 Pagaralam | Sumatera selatan Gourmet coffee - Kopi luwak - Robusta