cara penjajian kopi luwak




madura

Madura merupakan pulau indonesia terletak di sebelah timur laut Jatim. Pulau Madura luasnya lebih kurang 5.168 km kubik, dengan jumlah penduduknya mencapai 4 juta jiwa. Jembatan suramadu merupakan pintu gerbang utama pulau Madura, selain itu untuk ke pulau madura dapat pula melalui jalur laut dan juga melalui jalur udara. jalur laut madura, dapat tempuh dari Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya selanjutnya Pelabuhan Kamal di bangkalan, atau juga bisa melalui Pelabuhan Jangkar Situbondo selanjutnya Pelabuhan Kalianget di Sumenep, di ujung timur Madura. Pulau ini bentuknya seakan mirip dengan badan Sapi, terdiri dari 4 Kabupaten, yaitu : sampang Bangkalan, sumenep dan Pamekasan. Pulau yang sejarahnya panjang, tercermin pada kebudayaan juga keseniannya dengan pengaruh agama islamnya yang masih kuat. Pulau ini di huni oleh suku Madura yang termasuk salah satu etnis suku dgn populasi besar di republik Indonesia, jumlahnya lebih kurang 20 juta jiwa. Penduduk berasal dari Pulau Madura dan juga pulau-pulau sekitarnya, seperti Gili Raja, raas Sapudi, dan Kangean. Selain itu, penduduk Madura banyak tinggal di bagian timur Jawa Timur disebut wilayah Tapal Kuda, mulao dari Pasuruan hingga utara Banyuwangi. Orang Madura yang tinggal di bondowoso dan Situbondo, juha timur Probolinggo, Jember, jumlahnya paling banyak namun tidak bisa berbahasa Jawa, juga termasuk Surabaya Utara, serta sebagian Malang . Suku Madura terkenal dengan gaya bicaranya yg blak-blakan, masyarakat Madura juga dikenal disiplin, hemat, dan rajin bekerja keras, Harga diri juga paling penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Madura, mereka punya sebuah falsafah: angok pote tolang, katembheng pote mata, Sifat seperti inilah yang melahirkan tradisi dan carok pada sebagian masyarakat Madura. Babad Madura berasal Dari sumber-sumber babad tanah Madura diceritakan bahwa Pulau Madura pada masa silam oleh para pengarung lautan cuma terlihat sebagai puncak-puncak tanah yg tinggi (saat ini menjadi bukit-bukit, dan beberapa dataran yang apabila air laut surut dataran itu terlihat, sedangkan jika laut pasang dataran tersebut tidak terlihat (tertutup air). Puncak-puncak yang nampak tersebut diantaranya saat ini disebut Gunung Pajudan di kabupaten Sumenep dan Gunung Geger di Kabupaten Bangkalan. Sejarah kepulauan Madura tidak terlepas dari sejarah atau kejadian yang terjadi di pulau Jawa. Dikisahkan bahwa pada masa dahulu di pulau Jawa berdiri suatu kerajaan bernama Medang kamulan. Di lokasi kotanya ada sebuah keraton yang namanya keraton Giling wesi, di pimpin raja bernama Sang Hyang Tunggal (Kerajaan Medang Kamulan terletak di muaraSungai Brantas. Ibukotanya bernama Watan Mas).
Sejarah Litografi oleh Auguste van Pers yg menggambarkan pangeran dari Madura beserta pelayannya di masa pemerintahan Hindia Belanda Perjalanan Sejarahnya diawali perjalanan Arya Wiraraja sebagai Adipati pertama di pukau Madura di abad ke 13. Dalam buku nagarakertagama terutama pada tembang limabelas, mengatakan bahwa Pulau ini dulunya bersatu dengan pulau Jawa, ini menujukkan bahwa tahun 1365an orang jawa dan orang madura adalah bagian dari komonitas budaya yang sama. Sekitar th 900 sampai 1500, pulau madura berada di bawah pengaruh kekuasaan kerajaan Hindu Jawa timur seperti Singhasari, kediri dan Majapahit. Di antara tahun 1500 hingga 1624, penguasa Madura pada batas tertentu bergantung pada kerajaan2 Islam di pantai utara Jawa seperti Gresik, demak dan Surabaya. Di tahun 1624, Madura ditaklukkan oleh Mataram. Selanjutnya, pada paruh pertama abad ke18 Madura berada di bawah kekuasaan pemerintahan kolonial Belanda (sejak 1882), awalnya oleh VOC, selanjutnya oleh pemerintah Hindia Belanda. Pada masa pembagian provinsi pada tahun 1920an, Madura menjadi salasatu bagian dari provinsi Jawa Timur. Sejarah menuliskan Aria Wiraraja seorang Adipati Pertama di Madura, diangkat oleh Raja Kertanegara dari Singosari, tgl 31-10-1269. Pusat Pemerintahannya di Batuputih Sumenep, termasuk keraton pertama di pulau Madura. Pengangkatan Aria Wiraraja sebagai Adipati pertama Madura pada masa itu, diduga berlangsung dgn upacara kebesaran kerajaan Singosari yg dibawa ke pulau Madura. Di Batuputih yang sekarang menjadi sebuah Kecamatan sekitar 18 Km dari Kota Sumenep,
terdapat peninggalan-peninggalan keraton Batuputih, diantaranya berupa tarian rakyat, tari satria dan tari gambuh.

Adiministrasi dan geografi, Geografi Kondisi geografis pulau ini dengan topografi yang relatif datar pada bagian selatan dan semakin bagian utara tidak terjadi perbedaan elevansi ketinggian yang begitu mencolok. Selain itu juga termasuk dataran tinggi tanpa lahan pertanian tanah kering dan gunung berapi. Komposisi tanah dan curah hujan yg tidak sama dilereng-lereng yang tinggi letaknya justru cukup banyak sedangkan di lereng-lereng yg rendah malah kekurangan dgn begitu mengakibatkan Madura kurang mempunyai tanah yang subur. Secara geologis Madura termasuk kelanjutan bagian dari utara Jawa, kelanjutan dari pengunungan kapur yg letaknya di sebelah utara dan di arah selatan lembah solo. Bukit-bukit kapur di Madura termasuk bukit-bukit yang lebih rendah, lebih kasar dan lebih bulat di bandingkan dengan bukit-bukit di Jawa dan posisinya pun lebih bergabung. Luas keseluruhan Pulau Madura sekitar 5.168 km², atau sekitar 10 persen dari luas daratan Jawa Timur. Adapun panjang daratan kepulauannya dari ujung barat di Kamal hingga dengan ujung Timur.

musang

Musang ialah nama umum sejenis lompok hewan mamalia pemangsa bangsa karnivora berasal dari suku Viverridae. Hewan musang kebanyakan sejenis hewan malam atau nokturnal yang dapat memenjat dengan baik. Yang sangat terkenal dari berbagai jenisnya ialah musang luwak atau Paradoxurus hermaphroditus. Musang biasa hidup di sekitar pemukiman, baik di pedesaan maupun perkotaan, dan sering juga didapati memangsa unggas peliharaan pada saat malam hari. Jenis-jenis musang cukup banyak antaranya adalah: Musang air (Cynogale bennettii), di Semenanjung Thai-Malaya, kalimantan, dan sumatera Musang rase (Viverricula indica), di jawa dan Sumatra Musang tenggalung atau Viverricula malaccensis, di kalimantan dan Semenanjung Malaya Musang luwak "Paradoxurus hermaphroditus" Musang akar atau di kelompokkan Arctogalidia trivirgata Musang galing atau kelompok Paguma larvata, Lingsang atau kelompok Prionodon linsang, Binturung atau Arctictis binturong dan lain-lain. Peribahasa terkait diantaranya peribahasa yang sering di gunakan untuk orang yang seperti baik tetapi jahat, musang kerap digunakan sebagai ibarat orang yang curang dan jahat. Beberapa contoh peribahasa yang menggunakan kata musang mencontohkan watak buas, di antaranya: Musang berbulu domba maksud nya gayanya santai tetapi wtaknya jahat.
Meskipun kerap di jadikan istilah jahat tetapi ada jenis musang yang kotoran nya membawa manfaat, terutama bagi penjual kopi luwak, walupun si musang mencuri hasil tanaman petani tetapi samasekali tidaklah merugikan, malahan musang memberikan keuntungan, kalau saja memungkinkan mungkin petani akan menyerahkan semua buah kopi mereka kepada musang supaya di makan, petani cukup mengembil sisa dari kotoran nya saja, saya sendiri sangat berharap kalau di kebun saya dimakan semua oleh hewan ini, sehingga setiap musim panen saya menyisakan beberapa tanaman yang berbuah lebat sehingga buahnya sangat masak, akan tetapi binatang ini benar-beanar tidak terduga, tidak setiap tanaman di makan nya, ia hanya memilih dari rumpun tertentu untuk di makan nya, barangkali memang beda kwalitasnya, dan mungkin inilah orang lebih mengutamakan kotoran musang liar dan alami

ambon

Ambon sebuah kota juga sekaligus ibu kota di provinsi Maluku, ambon serinng juga di sebut Amboina atau Ambonese atau Amq dan Kadang dieja sebagai ambuni atau Ambong. Selain itu Kota ambon dikenal juga dengan nama Ambon Manise yang diartikan Ambon Yang Indah/Cantik, ambon termasuk Kota terbesar di kepulauan Maluku sehingga menjadi sentral di wilayah kepulauan Maluku. Sekarang kota ini menjadi pusat pendidikan, pariwisata dan pelabuhan di wilayah pulau Maluku.

Perbatasan Kota Ambon, di sebelah selatan Laut Banda dan dengan kab Maluku Tengah di kawasan timur pulau Lease yg terdiri atas pulau-pulau diantaranya: Haruku, pulau molana pulau Saparua, pulau nusalaut, dan pulau pambo, di wilayah baratnya petuanan negeriHila, Leihitu, Kaitetu dan maluku tengah, Leihitu, Maluku Tengah yang masih termasuk dalam kecamatan Leihitu, Maluku Tengah dan di wilayah utara kecamatan Salahutu, Maluku Tengah.
Kota tersebut tergolong sebagai salah satu kota utama dan juga kota besar diregion pembangunan negara republik Indonesia bagian Timur, jika dilihat dari segi aspek perkembangan dan juga pertumbuhan ekonominya. Kota Ambon, sempat diguncang oleh kerusuhan sosial bermotifkan SARA antara th 1996 hingga 2002. Akan tetapi, sekarang Ambon Manise telah berbenah diri sehingga menjadi kota yang lebih maju, dan dilirik sebagai kota internasional di negara republik Indonesia di bagian Timur. Sedangkan jika Dilihat dari segi aspek demografis dan etnisitas, kota ini adalah potret kota yang plural. Dimana dikota ambon berdiam etnis-etnis Alifuru (asli Maluku), bali, Jawa, BBM (Buton- Bugis-Makassar), Melayu, Minahasa, Minang, papua Flobamora (Suku-suku Flores, Sumba, timor dan Alor) dan tentunya keturunan orang- orang asing (Komunitas peranakan Tionghoa, komunitas spanyol-Ambon, komunitas arab-Ambon, komunitas belanda-Ambon dan komunitas portugis-Ambon). Sekarang ini, kota Ambon dibagi atas lima kecamatan yaitu teluk ambuon Nusaniwe, Sirimau, Teluk Banguala dan Leitimur Selatan, yang terbagi lagi atas lima puluh keluarahan-desa.
Ambon mulai berkembang semenjak kedatangan bangsa Portugis di tahun,
kemudian sekitar thn 1575, penguasa Portugis mengerahkan semua penduduk di sekitarnya agar membangun benteng Kota Laha atau Ferangi yg diberi nama Nossa Senhora de Anunciada di dataran Honipopu.
Dalam perkembangan sekelompok masyarakat pekerja yg mendirikan benteng tersebut membangun perkampungan yg disebut Soa, sekelompok masyarakat inilah yang menjadi dasar pembentukan sebuah kota Ambon kemudian (Cidado do Amboino dalam bahasa Portugis atau Cita de Amboina dalam bahasa Spanyol) karena di dalam perkembangan berikutnya masyarakat ini telah menjadi masyarakat geneologis teritorial yang teratur. setelah bangsa Belanda berhasil menguasai pulau Maluku khususnya dari kekuasaan Portugis, benteng-benteng tersebut lantas dijadikan pusat pemerintahan beberapa Gubernur Jenderal Belanda dan diganti namanya menjadi Nieuw Victoria. Benteng ini adalah tempat dimana Pattimura dieksekusi. Pahlawan Nasional Slamet Rijadi juga wafat di benteng ini ketika pertempuran melawan pasukan Republik Maluku Selatan. Sejarah Penetapan Hari Lahirnya Kota Ambon atau hari jadi kota Ambon telah ditetapkan jatuh pada tgl 07/9/1575 pada suatu seminar di Kota Ambon. Lalu Bagaimana menentukan hari jadi kota kita yang telah berusia ratusan tahun tersebut, sejarahnya dapat dijelaskan sebagai berikut : Bahwa yg mengambil inisiatif atau gagasan untuk mencari dan menetapkan hari jadi atau hari lahir Kota Ambon ialah Walikotamadyanya, Kepala Daerah Tingkat II Ambon Almarhum Letnan Kolonel Laut Matheos H. Manuputty. Untuk itu dikeluarkan Surat Keputusan oleh Walikotamadya Kepala Daerah tingkat dua Ambon tertanggal 10 Juli 1972 nomor 25/ KPTS/1972 yg diubah pada tanggal 16 Agustus 1972, yang berisi mengenai pembentukan Panitia Khusus Sejarah Ambon dgn tugas untuk menggali dan juga menentukan hari lahir kota Ambon. Selanjutnya dengan suratnya tertanggal 24-10-1972 nomor PK. I/4168 selaku Panitia Khusus Sejarah Kota Ambon menyerahkan tugasnya tersebut kepada Fakultas Keguruan Universitas Pattimura guna menyelenggarakan suatu seminar ilmiah dalam rangka menetapkan hari lahir Kota Ambon. Berikutnya pada tanggal 26-10-1972 Pemimpin Fakultas Keguruan mengadakan rapat dengan pimpinan Jurusan Sejarah sehingga hasilnya diterbitkannya Surat Keputusan Dekan Fakultas Keguruan di Universitas pattimura tertanggal 1-11-1972 nomor 4/1972 berisi tentang pembentukan Panitia Seminar Sejarah Ambon. Seminar sejarah tersebut berlangsung dari tanggal 14 hingga 17 Nopember 1972, dihadiri oleh sekitar 200 orang yang terdiri dari beberapa unsur akademis, Tokoh adat dan Tokoh masyarakat dan juga aparat Pemerintah Kodya Ambon maupun Provinsi Maluku.

Nama ambon memang sudah tidak asing lagi di berbagai daerah di indonesia, karena meskipun belum pernah ke kota ambon namun sudah pernah makan pisang ambom, rsanya cukup enak, dan ukuran nya lumayan besar, namun sekarang petani sudah mulai jarang menanm pisang, sehingga harga pisang semakin mahal, apalagi pisang ambon, harga pisang ambon sekarang mahal,

makassar

Makassar, ada kalanya dieja Macassar, Mangkasar, sejak tahun 1971 sampai tahun 1999 makasar dikenal sebagai Ujung pandang atau Ujung Pandang yaitu sebuah kodya juga sekaligus ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Kodya tersebut merupakan kota terbesar, di pesisir barat daya Sulawesi, berhadapan dgn Selat Makassar. Makassar berbatasan dgn Selat Makasar di arah barat, Kab Kepulauan Pangkajene di bagian utara, Kabupaten Maros pada bagian timur dan Kabupaten Gowa di arah selatan. Kota makasar merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia dari aspek pembangunan daerah juga secara demografis dgn berbagai suku bangsa yg mendiami di kota makasar
Suku yg signifikan berjumlah di kota Makassar yaitu suku Makassar, jawa, Toraja, Mandar, bugis Buton, dan Tionghoa. Makanan khasnya pada umumnya dijumpai seperti Coto Makassar, kue tori, Roti Maros, Jalangkote, Palubutung,Sop Saudara, pisang ijo, dan Sop Konro. Makassar mempunyai wilayah luasnya 175,77 km² jumlah penduduk sebanyak kurang lebih 1,4 juta jiwa. Sejarah dari abad ke-16, Makassar adalah pusat perdagangan yg dominan di timur Indonesia dan kemudian menjadi kota terbesar di Asia Tenggara. Raja-raja di Makassar menerapkan kebijakan jual beli bebas yg ketat, di mana seluruh pendatang ke Makassar memiliki hak melakukan perdagangan disana dan menolak upaya VOC (Belanda) untuk memiliki hak monopoli di kota makasar.
sikap toleran terhadap agama berarti bahwa meskipun agama Islam menjadi agama utama di wilayah makasar, pemeluk agama lainnya masih tetap boleh berdagang di Makassar. Hal tersebut menyebabkan Makassar menjadi wilayah penting bagi orang Melayu yg bekerja dalam perniagaan di kepulauan Maluku dan juga menjadi markas yg penting bagi para pedagang dari negara Eropa dan Arab.
Semua keistimewaan tersebut tidak terlepas dari kebijakan Raja Gowa Tallo yg memerintah pada saat itu Sultan Alauddin, raja tallo, Raja Gowa dan Sultan Awalul Islam. Kontrol penguasa Makassar semakin turun seiring semakin beasarnya pengaruh pemerintah Belanda di wilayah makasar dan menguatnya monopoli perdagangan rempah- rempah yang diterapkan pemerintah Belanda melalui VOC. Di th 1669, Belanda, bersama dgn La Tenri Tatta Arung Palakka dan juga beberapa kerajaan yang menjadi sekutu Belanda Melakukan penyerangan pada kerajaan Islam Gowa-Tallo yang di anggap sebagai sebagai Batu Penghalang terbesar untuk menguasai semua rempah-rempah di negara Indonesia timur.


Setelah berperang beasar-besaran mempertahankan kerajaan melawan koalisi kerajaan yg dipimpin oleh belanda, akhirnya Gowa-Tallo terdesak dan dgn terpaksa menanda tanganiperjanjian Bongaya. Makassar disebutkan dalam kitab Nagara Kertagama yg di tulis oleh empu Prapanca di abad ke-14.

Penduduk Makassar merupakan kota yg multi etnis Penduduk Makassar kebanyakan berasal dari Suku Makassar atau Suku Bugis sisanya asalnya dari suku Toraja, buton, Mandar, Tionghoa, Jawa dan sebagainya.


Pemerintahan Makassar kota dibagi menjadi empat belas kecamatan dan 143 kelurahan. Walikota Hindia-Belanda J.E. Dambrink tahun 1918 hingga 1927 J.H. de Groot tahun 1927 hingga 1931 G.H.J. Beikenkamp tahun 1931 hingga 1932, F.C. van Lier tahun 1932 hingga 1933, Ch.H. ter Laag tahun 1933 hingga 1934, J. Leewis tahun 1934 hingga 1936, H.F. Brune tahun 1936 hingga 1942, Jepang Yamasaki tahun 1942 hingga 1945, NICA H.F. Brune tahun 1945 D.M. van Swieten tahun 1945 hingga 1946, RIS J.M. Qaimuddin tahun 1950 hingga 1951, J. Mewengkang tahun 1951, RI Charllofta Salawati tahun 1949, Sampara Daeng Lili tahun 1951 hingga 1952 hingga 1952, Achmad Dara Syachruddin tahun 1952 hingga 1957, Mohammad Junus Daeng Mile tahun 1957 hingga 1959, Latif Daeng Massikki tahun 1959 sampai 1962 H. Arupala th 1962 sampai 1965, Kol. H. Muhammad Daeng Patompo sejak 1962 hingga 1976, Kol. Abustam sejak 1976 sampai 1982, Kol. Jancy Raib dari 1982, hingga 1988, Kol. Suwahyo dari 1988 hingga 1993, H.A. Malik B. Masry, SE, MSi sejak 1994 hingga 1999, Drs. H.B. Amiruddin Maula, SH, MSi sejak 1999 sampai 2004, Ir. H. Ilham Arief Sirajuddin, MM dari 2004 hingga 2008, Ir. H. Andi Herry Iskandar, MSi dari 2008 sampai 2009 Ir. H. Ilham Arief Sirajuddin, MM dari 2008 sampai 2013,


Transportasi Laut Litografi Soekarno-Hatta menjadi nama pelabuhan, khususnya pelabuhan untuk terminal penumpang dan kapal penumpang. Pelabuhan tersebut dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia empat atau Pelindo IV Di area pelabuhan penumpang tersebut terdapat Masjid Babussalam. Mesjid tersebut diresmikan oleh Presiden Megawati soekarno putri, bersamaan dengan peresmian Terminal Petikemas di Makassar, pada tanggal 21 Juli 2001. Sementara di ujung kawasan utara pelabuhan, atau bagian ujung jalan Nusantara, terdapat pangkal Jalan Tol Reformasi "tol lingkar Makassar" yg menghubungkan wilayah pelabuhan dengan pusat kota. Jalan tolnya yg hanya sepanjang 3,1 km tersebut dikelola oleh PT Nusantara Infrastructure Tbk. Perusahaan punya Bosowa Group yang juga jadi pengelola jalan tol Bintaro Bumi Serpong Damai (Tangerang/jakarta) Udara Kota Makassar memiliki sebuah bandara internasional, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin pada tanggal 26/9/2008 diresmikan oleh Presiden RI Jend. TNI (Purn.) Dr. H. Sby sebagai tanda mulai pada saat itu Bandara Internasional Sultan Hasanuddin mulai beroperasi sepenuhnya dimana sebelumnya sudah beroperasi tetapi hanya sebagian saja.

kalimantan

Kalimantan indonesia ialah wilayah di pulau Borneo yg dimiliki oleh republik Indonesia, Kalimantan terletak tepat di selatan pulau Borneo. berbatasan dgn serawak dan Sabah di bagian utara, sedangkan di bagian timurnya berbatasan dgn Selat Karimata, di sebelah selatan berbatasan dgn Laut Jawa, dan di bagian timur berbatasan dgn Selat Makassar, dan Laut kawasan Sulawesi. Latar belakang di zaman Hindia Belanda juga sebelumnya, Kalimantan merujuk keseluruhan kepulauan Borneo yg meliputi Sabah, Brunei, sarawak, dan kawasan Kalimantan saat ini. Dalam surat2 Pangeran Tamjidilah dari Kerajjaan Banjar kepada Residen Belanda di daerah Banjarmasin pada th 1857, beliau menyebut nama (Pulau Kalimantan), bukan dengan sebutan (Pulau Borneo). Artinya menunjukkan di kalangan penduduk, nama (Kalimantan) lebih akrap digunakan daripada nama (Borneo) yg pakai di masa penjajahan bangsa Hindia Belanda. Sebagian besar daerah Kalimantan mulai dari kota Sambas sampai kota Berau termasuk bekas kawasan Kerajaan Banjar, namun kini wilayah itu berkurang menjadi sebagian kecil saja di wilayah Kalimantan Selatan sekarang setelah jatuh ke tangan kesultanan Brunei. Dgn kedatangan bangsa Inggris di Kalimantan, bangsa Inggris memisahkan Sabah, Sarawak dari Kalimantan termasuk Brunei. Ketika Sarawak dan sabah dimasukkan ke wilayah Malaysia, semua pulau dipanggil Borneo. Sampai saat ini pulau itu secara keseluruhan disebut dengan (Borneo), dan kata "Kalimantan" sendiri lebih umum maksudnya sebagai suatu kawsan di pulau Borneo yg dimiliki republik Indonesia, meskipun dalam Bahasa Indonesia arti kata "Kalimantan" tetap nengarah kepada keseluruhan pulau.
Asal mula nama Kalimantan tidak demikian jelas. Sebutan kata kelamantan dipakai di Sarawak sebagai sebutan kelompok penduduk yg mengonsumsi sagu di wilayah bagian utara pulau borneo. Menurut Crowfurd, Kalimantan adalah nama sejenis buah mangga sehingga pulau tersebut adalah pulau mangga, tapi dia menambahkan tentang kata itu berbau dongeng dan tidak populer. Mangga lokal yg disebut kalemantan ini hingga saat ini banyak di temui di perdesaan di daerah Ketapang dan sekitarnya, Kal-Bar. Menurut C. Hose dan Mac Dougall, nama Kalimantan berasal dari nama enam golongan suku setempat yakniIban (Dayak Laut), Kayan, Kenyah, Klemantan (Dayak Darat),punan dan Murut. Dalam buku karangannya, Natural Man, a Record from Borneo pada tahun 1926, Hose menjelaskan bahwa Klemantan merupakan nama baru yang dipakai oleh bangsa Melayu. Tapi menurut Slamet Muljana, Kalimantan tidak termasuk kata Melayu asli melainkan kata pinjaman sebagai halnya kata Malaya, melayu yg berasal dari India malaya yang artinya gunung. Pendapat lain mengatakan bahwa Klemantan atau Kalimantan asalnya dari bahasa Sanskerta, Kalamanthana artinya pulau yang udaranya cukup panas atau membakar,
manthan dan waktu membakar. Karena vokal a pada kala dan manthana menurut kebiasaan tidak dapat diucapkan, maka Kalamanthana diucap Kalmantan yg kemudian disebut oleh penduduk aslinya Klemantan atau Quallamontan yg akhirnya diturunkan menjadi Kalimantan.
Terdapat 3 kerajaan besar induk di pulau ini yaitu Borneo Barune/brunei, Succadana bakulapura/Tanjungpura, dan Banjarmasinn atau Nusa Kencana. Penduduk bagian timur pulau ini menyebutnya Pulu K'lemantan
orang Italia mengenalnya Calemantan di Ukraina : Калімантан. Jika ditilik dari bahasa Jawa, nama Kalimantan dapat berarti "Sungai Intan" Sebuah sungai di Kalimantan selatan dan transportasi di airnya Sepanjang sejarahnya, Kalimantan dikenal dengan nama-nama lain. Kerajaan Singasari, menyebutnya "Bakulapura" yaitu jajahannya yg berada di sebelah barat daya wilayah Kalimantan. Bakula dalam bahasa Sanskerta berarti pohon tanjung (Mimusops elengi) hingga Bakulapura memiliki nama Melayu menjadi "Tanjungpura" berarti negeri/pulau pohon tanjung yaitu nama dari kerajaan Tanjungpura yg sering digunakan sebagai nama pulaunya. Sementara Kerajaan Majapahit pada Kakawin Nagara kretagama yg ditulis pada tahun 1365 menyebutkan "Tanjungnagara" yg juga mencakup pula wilayah Filipina seperti Saludung dan Kepulauan Sulu. Hikayat Banjar, sebuah kronik kuno berasal dari Kalimantan Selatan yg bab terakhirnya ditulis di th1663, namun naskah Hikayat Banjar ini asalnya dari naskah dgn teks Melayu yg lebih kuno di zaman kerajaan Hindu, di dalamnya disebut Pulau Kalimantan dgn nama Melayu yaitu pulau "Hujung Tanah". Sebutan Hujung Tanah sendiri muncul berdasarkan bentuk geomorfologi wilayah pulau Kalimantan Selatan di masa dahulu kala yang bentuknya sebuah semenanjung yg terbentuk dari sederetan Pegunungan Meratus dgn daratan yg berakhir di Tanjung Selatan yg menjorok ke Laut Jawa. Keadaan tersebut identik dengan bentuknya dibagian ujung dari Semenanjung Malaka yaitu Negeri Johor malaysia yg akrab disebut "Ujung Tanah" di naskah-naskah Kuno Melayu. Semenanjung Hujung Tanah tersebut yang bersetentangan dgn wilayah kerajaan Majapahit di wilayah Jawa Timur sehingga akhirnya mendapat nama Tanjungnagara yang berarti pulau yg berbentuk semenanjung. Sebutan "Nusa Kencana" ialah sebutan pulau Kalimantan pada naskah-naskah bahasa Jawa Kuno contohnya dalam Ramalan Prabu Jayabaya dari masa kerajaan Kadiri atau Panjalu, tentang akan dikuasainya wilayah Jawa oleh Jepang yg muncul dari arah Nusa Kencana atau Bumi Kencana. Memang terbukti sebelum menyeberang ke pulau Jawa, rombongan tentara Jepang terlebih dahulu menguasai ibukota pulau Kalimantan waktu itu yaitu Banjarmasin. Dan Nusa Kencana sering juga digambarkan sebagai Tanah Sabrang yaitu sebagai perw

pontianak

pontianak indonesia adalah ibu kota Provinsi Kal-Bar di Indonesia. Kota pontianak juga dikenal dengan nama Pinyin: Kūndiān oleh etnis Tionghoa di kota Pontianak. Pontianak dikenal sebagai Kota Khatulistiwa sebab dilalui garis lintang 0 derajat. Di utara pontianak, tepatnya Siantan, terdapat sebuah Tugu Khatulistiwa yang didirikan pada tempat yang lintasi garis lintang enol derajat. Selain itu, Kota ini juga dilintasi Sungai Kapuas, sungai paling panjang di Indonesia juga Sungai Landak. Sungai landak dan Sungai kupuas membelah kota disimbolkan di pada logo Kota ini. Asal mula Nama kota Pontianak berasal dari Bahasa Melayu yang dipercaya ada kaitannya dengan riwayat Syarif Abdurrahman yang sering diganggu oleh syton Kuntilanak saat beliau menyusuri Sungai Kapuas. Menurut kisah, Syarif Abdurrahman melepaskan tembakanmeriam guna mengusir hantu tersebut sekaligus menandakan tempat meriam itu jatuh, maka di situlah wilayah kesultanannya akan didirikan. Peluru meriam tersebut jatuh di sekitar persimpang Sungai landak dan Sungai kapuas, yang saat ini dikenal dgn nama Kampung Beting. Sejarah waktu Pendirian, Kota ini didirikan oleh Syarif Abdurrahman Alkadrie pada hari Rabu, tanggal 23 bulan Oktober tahun 1771 (14 Rajab 1185 H) ditandai dengan membuka sebuah hutan di persimpangan Sungai kapuas kecil, Sungai landak, dan juga Sungai Kapuas Besar untuk mendirikan rumah dan balai sebagai tempat tinggal. Di th 1778 (1192 H), Syarif Abdurrahman dikuatkankan menjadi Sultan di Pontianak. Letak pusat pemerintahannya ditandai dengan didirikannya Masjid Jami' kini bernama Masjid Sultan Syarif Abdurrahman juga Istana Kadariah yg saat ini terletak di Kelurahan Dalam Bugis, Kec Pontianak Timur. Sejarah Pendirian Menurut VJ. Verth Sejarah pendirian kota ini yg dituliskan oleh seorang sejarawan bangsa Belanda, VJ. Verth di dalam bukunya Borneos Wester Afdeling, berisikan sedikit perbedaan dari versi cerita yg beredar di kalangan masyarakat. Menurutnya, Belanda mulai masuk Pontianak th 1194 Hijriah (1773 Masehi) dari Batavia. Verth menulis bahwa Syarif Abdurrahman, putra ulama Syarif Hussein bin Ahmed Alqadrie juga dalam versi yang lain disebut sebagai Al Habib Husin meninggalkan Kerajaan Mempawah lalu mulai merantau. Di daerah Banjarmasin, ia menikah dgn adik sultan Banjar Sunan Nata Alam lalu dilantik menjadi Pangeran. Ia sukses dalam perniagaan dan mengumpulkan modal untuk mempersenjatai kapal pencalang juga perahu lancangnya, lalu ia mulai melakukan perlawanan kepada penjajahan Belanda. Di bantu Sultan Pasir, Syarif Abdurrahman selanjutnya berhasil membajak sebuah kapal Belanda di dekat Bangka, juga kapal perancis dan inggris di Pelabuhan Pasir. Abdurrahman menjadi seorang kaya raya dan kemudian dia mencoba mendirikan tempat tinggal di sebuah pulau di Sungai Kapuas. Dan menemukan percabangan Sungai Landak lalu kemudian mengembangkan daerah tersebut menjadi pusat perdagangan yang sangat makmur. Wilayah inilah yang sekarang bernama Pontianak. Jepang dan Kolonialisme Belanda Pada tahun 1778, kolonialis Belanda dari Batavia masuk ke Pontianak yang dipimpin oleh Willem Ardinpola. Belanda ketika itu menempati daerah di seberang istana kesultanan yang sekarang dikenal dgn daerah Tanah Seribu atau Verkendepaal. Pada tanggal lima Juli 1779, Belanda mengadakan perjanjian dengan Sultan mengenai penduduk Tanah Seribu supaya dapat dijadikan daerah kegiatan bangsa Belanda lalu kemudian menjadi kedudukan pemerintahan Resident het Hoofd Westeraffieling van borneo sebagai kepala daerah Keresidenan Borneo Barat juga Asistent Resident het Hoofd der Affleeling van Pontianak Asisten Residen Kepala Daerah Kab Pontianak. Area tersebut selanjutnya menjadi Controleur het Hoofd Onderafdeeling van Pontianak juga Hoofd Plaatselijk Bestuur van Pontianak. Assistent Resident het Hoofd der Afdeeling van Pontianak atau semacam Bupati Pontianak mendirikan Plaatselijk Fonds. Badan tersebut mengelola eigendom atau kekayaan Pemerintah juga mengurus dana pajak. Plaatselijk Fonds kemudian berubah nama menjadi Shintjo di masa kependudukan Jepang di Pontianak. Masa Stadsgemeente Berdasarkan besluit Pemerintah Kerajaan Pontianak pada tanggal 14 Agustus 1946 No. 24/1/1940 PK disahkan menetapkan status kota Pontianak menjadi stadsgemeente. R. Soepardan ditunjuk menjadi syahkota atau pemimpin kota waktu itu. Jabatan Soepardan habis pada awal th 1948 lalu digantikan oleh Ads. Hidayat. Selanjutnya, pusat PPD ini pindah ke Pontianak yang mulanya berasal dari Sanggau pada tanggal 1 November 1945 lalu menjadi suatu wadah kebangkitan suku Dayak pada tanggal 3 November 1945, lebih kurang 74 hari setelah proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia. Masa Pemerintahan Kota pontianak Pembentukan stadsgerneente sifatnya sementara, maka Besluit Pemerintah Kerajaan di Pontianak diubah lalu digantikan dengan Undang-undang Pemerintahan Kerajaan Pontianak tanggal tanggal 16 September 1949 No. 40/1949/KP. Dalam undang-undang tersebut disebut Peraturan Pemerintah kota Pontianak juga membentuk Pemerintah kota Pontianak, sedang perwakilan rakyat disebut sebagai Dewan Perwakilan Penduduk Kota Pontianak. Walikota pertamanya ditetapkan Pemerintah Kerajaan Pontianak ialah Rohana Muthalib. Dia adalah seorang perempuan pertama yg menjadi walikota Pontianak. Masa Kota Praja Sesuai dgn perkembangan tata pemerintahan, maka dgn Undang-undang Darurat Nomor 3 Th 1953, bentuk Pemerintahan Landschap Gemeente, ditingkatkan lagi menjadi kota praja Pontianak.

Grosir kopi luwak

sidikalang

Sidikalang Kecamatan di Kabupaten Dairi Sumatera Utara. Sidikalang yg juga merupakan ibukota Kabupaten Dairi tersebut secara Geografis terletak di barat laut Propinsi Sumatera Utara dgn luas daerah kira-kira 191.625 hektar atau lebih kurang 2,67% dari luas seluruh propinsi Sumatera Utara 71.680.000 Hektar. Kabupaten Dairi secara administratif terdiri dari lima belas kecamatan, dengan seratus empat lima kelurahan. Bila ditinjau dari segi aspek Topografis Kecamatan Sidikalang yg berada pada ketinggian 1.066 m dari permukaan laut tersebut terdiri atas gunung-gunung dan bukit-bukit dgn kemiringan yang cukup bervariasi. Keadaan lingkungannya yang masih sangat alami juga Udaranya yg sejuk serta jumlah penduduk yg masih seimbang dengan luas wilayah, menjadikan Sidikalang sebagai daerah yg relatif nyaman untuk didiami. Bagi penduduk di Kabupaten Dairi, Sidikalang termasuk kota pusat pendidikan, perdagangan, kesehatan,dan pelayanan umum lainnya. Sidikalang yg merupakan kecamatan, dan sekaligus sebagai ibukota kecamatan dan ibukota kabupaten, terdiri dari sebelas kelurahan, yaitu: pertama sidiangkat ke dia bintang beruh ke tiga bintang hulu ke empat kalang simbara ke lima bintang, ke enam bintang, ke tujuh kota sidikalang, ke delapan belang malam, ke sembilan kuta gambar, ke sepuluh hut rakjat, ke sebelas bintang mersada, Kelurahan yang paling banyak penduduknya ialah Kelurahan Kota Sidikalang. Demografis Penduduk asli Kabupaten Dairi pada umumnya adalah Etnis Pakpak atau lebih umum terkenal dengan sebutan Pakpak Dairi. Dabn banyak dihunietnis pendatang lain seperti Batak karo, Batak toba, Batak Simalungun,
Keadaan Topografinya yg terdiri dari perbukitan dan pegunugan serta udara yang masih sejuk menjadi faktor penentu mayoritas pekerjaan penduduk Dairi pada umumnya yang saat ini adalah petani. Beberapa komoditas pertanian unggulan dari Kabupaten Dairi diantaranya Kemenyan, Jagung, nilam, Kopi, Sayur-mayur, Nangka, pisang, umbi-umbian, Kentang. Bila ditinjau di segi Geografisnya, tanaman bebuahan seperti buah markisa, Terong Belanda, Nenas, apel, Semangka, Jeruk,Stroberry juga sudah dikembangkan didaerah ini. Durian juga sangat bagus dikembangkan di daerah ini, rasa dan aroma durian asal dari daerah ini punya ciri khas tersendiri dibanding durian dari daerah lain. Tetapi Sayangnya untuk durian tidak didapati sepanjang waktu sebab Pembudidayaannya yang masih secara tradisional sehingga durian tidak bisa dijumpai di sepanjang tahun, waktu pemanenan masih musiman. Musim durian biasanya pada bulan Desember hingga bulan Januari. Selain potensi pertanian, sejak beberapa tahun terakhir ini Pemerintah Daerah Kabupaten Dairi juga tengah mengembangkan potensi pertambangan sejenis Bijih Seng Zinc and Lead dan timah hitah yang di kelola oleh Pr. PT.Dairi Prima Mineral anak dari perusahaan Bumi Resources
Komoditas unggulan Kopi Sidikalang Biji kopi Goreng merupakan komoditas unggulan yang cukup terkenal dari Sidikalang ialah kopi. Kopi sidikalang cukup terkenal akan cita rasanya, bukan hanya di dalam negeri akan tetapi hampir seluruh pecinta kopi Dunia sudah mengakuinya.
Kopi sidikalang telah mampu bersaing dgn Kopi Brazil, yaitu kopi terbaik di Dunia. Luas Keseluruhan Perkebunan kopi jenis Robusta Kabupaten Dairi adalah 14.117 hektar dengan produksi 6.770,33 ton per tahun sedangkan pertanaman kopi jenis Arabika seluas 5.771,5 hektar dgn produksi 2.639,05 ton pertahun. Nilam Pogostemon cablin Benth termasuk tanaman yang menghasilkan minyak atsiri (Pachouli oil) sebagai bahan baku pembuat parfum. Jenis Tanaman tersebut telah cukup lama di budidayakan penduduk di Kabupaten Dairi. Kentang Sidikalang Luas perkebunannya Kab. Dairi di tahun 2009 adalah seluas 239 hektar. Pekebunan tersebut berpusat di Kecamatan Parbuluan. Produktivitas kentang di Kabupaten Dairi rata-rata 182 Kw/Ha. Luas areal perkebunan kentang tersebut perkiraan dari tahun ketahun akan semakin meningkat, demikian juga hasil produksinya. Selain itu disidikalang juga mempunyai satu jenis buah yang cukup terkenal yaitu buah tiung yg dalam bahasa Indonesia di sebut Terong Belanda. Buah ini berkasiat untuk menambah darah, juga memperlancar peredaran darah. Buah ini jika belum matang rasanya asam namun kalau sudah matang rasanya manis dan empuk. Pendidikan Beberapa SMK, STM, SMA di Kecamatan Sidikalang- Kab. Dairi: SMPnya pertama SMP Negeri 1 Sidikalang, ke dua SMP Negeri 2 Sidikalang, ke tiga SMP Negeri 3 Sidikalang, ke empat SMP Bukit-Cahaya, ke lima SMP Perguruan Nasional, ke enam SMP HKBP ke tujuh SMP Santo Paulus SMAnya pertama SMA Negeri 1 Sidikalang ke dua SMA Negeri 2 Sidikalang ke tiga SMA Bukit Cahaya ke empat SMA Perguruan Nasional ke lima SMA HKBPĪ ke enam SMA Cahaya II (Santo Petrus) Sidikalang, ke tujuh Madrasah Aliyah Negri Sidikalang SMKnya pertama SMK Negeri 1 Sidikalang, ke dua SMK Negeri 2 Sidikalang, ke tiga SMK HKBP Sidikalang, ke empat SMK Bukit Cahaya, ke lima SMK Swasta Anugerah, ke enam Pariwisata Prima Sidikalang JLB STM di antaranya pertama SMK pemda dairi, ke dua SMK bukit-cahaya Kemajuan pendidikan dalam program wajib bejar 9 Tahun di daerah Sidikalang telah mencapai 90 persen untuk SMAN 1 Sidikalang merupakan salah satu SMA favorit di sumatera bagian utara, selain berstandar nasional SMA tersebut selalu lulus 100% untuk ujian nasional dan meluluskan 70 persen alumninya ke PTN favorit di indonesia. Fasilitas dan Kegiatan, pertama Fasilitas Angkutan dari Medan - Sidikalang Dairi Transport.

 

kopi luwak © 2012 Pagaralam | Sumatera selatan Gourmet coffee - Kopi luwak - Robusta